Bukalaman di browser anda. Di kolom pertama pilih antara PUSKESMAS, RUMAH SAKIT, DOKTER PRAKTIK PERORANGAN, DOKTER GIGI, KLINIK UTAMA, KLINIK PRATAMA ataupun APOTEK. Lanjutkan dengan memilih provinsi dimana anda berdomisili. Tekan tombol Cari Faskes 2 Pilih menu "Daftar Pasien Lama" atau "Daftar Pasien Baru". 3. Pilih nama dokter, instalasi, dan nama poli. Pemilihan poli harus disesuaikan dengan nama poli di surat rujukan BPJS. 4. Masukkan NIK / Nomor Rekam Medis dan tanggal lahir pasien. Untuk pasien baru, cara ini bisa dilewati saja. Pertanyaanini ditujukan untuk mengetahui semua keluhan yang kita rasakan saat ini yang menyebabkan datang ke rumah sakit. Cara menjawabnya dengan mengatakan keluhan yang paling dirasakan atau yang paling berat dahulu contohnya; sesak nafas baru kemudian diikuti keluhan lain yang lebih ringan. Dari keluhan tadi yang kita jawab, dokter akan RumahSakit "JIH" selalu berkomitmen menghadirkan inovasi layanan untuk pasien. Didukung oleh Dokter, Perawat, Paramedis dan Staf yang profesional dan ramah melayani pasien. Serta didukung dengan peralatan medis modern dan terbaru, kami yakin Rumah Sakit JIH akan selalu menjadi pilihan Anda dan Keluarga. Jadwaldokter di Rumah Sakit Pelni Petamburan dikategorikan menjadi 3 yaitu Klinik Eksekutif Heritage, Klinik BPJS, dan Telemedicine. Klinik gigi buka dari Jumat-Rabu jam WIB. Klinik saraf buka dari Senin - Jumat jam 09.00-12.00 WIB. Bedah onkologi operasional Selasa, Kamis, dan Jumat 09.00-14.00 WIB. cara pengurangan bersusun panjang kelas 2 sd. Apa itu COVID-19?Tanggal 11 Februari 2020, WHO mengumumkan nama resmi untuk penyakit yang disebabkan oleh Corona virus jenis baru yang menimbulkan wabah di Wuhan, Provinsi Hubei, China pada akhir tahun 2019. Nama resmi penyakit tersebut adalah COVID-19 yang merupakan akronim dari CO’ yakni corona’, VI’ untuk virus’, dan D’ untuk disease’ atau penyakit. Virus penyebabnya dinamakan SARS-CoV2 sebelumnya disebut sebagai 2019-nCOV.Coronavirus adalah termasuk kelompok virus yang umumnya menginfeksi saluran pernafasan pada hidung, sinus, atau tenggorokan bagian atas. Kelompok virus ini sudah ada sejak lama dan kebanyakan tidak berbahaya, tetapi sebagian kecil jenisnya dapat menyebabkan infeksi yang berisiko pada kematian, seperti Middle East Respiratory Syndrome MERS dan Severe Acute Respiratory Syndrome SARS.Bagaimana Cara Penularan COVID-19?Virus SARS-CoV2 dapat menular dari pasien COVID-19 kepada orang sehat melaluiMenghirup percikan ludah atau droplet dari pasien saat batuk atau erat dengan orang yang sudah terinfeksi bersentuhan, berjabat tangan, berbicara dengan jarak dekat tanpa menggunakan masker.Kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi virus dan menyentuh area hidung, mata, dan mulut tanpa cuci tangan dengan sabun terlebih Saja yang Dapat Terkena COVID-19?Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja. Akan tetapi, orang tua terutama yang berusia di atas 60 tahun memiliki risiko dua kali lipat untuk tertular Covid-19. Demikian pula dengan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah, seperti penderita kanker yang dalam kemoterapi atau penderita autoimun yang menggunakan steroid dan/atau imunomodulator. Efek penyakit ini juga akan lebih berbahaya bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, jantung, ginjal, kanker, atau orang yang daya tahan tubuhnya Gejala Penyakit COVID-19?Gejala infeksi virus Corona atau COVID-19 dapat meyerupai gejala flu flu like symptom seperti demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Gejala dapat saja memberat yaitu pasien mengalami demam tinggi, batuk terus menerus, sesak napas, dan nyeri umum, terdapat 3 gejala yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona yaituDemam suhu tubuh di atas 38 derajat CelsiusBatukSesak NafasGejala di atas akan muncul dalam waktu 2 sampai 14 hari setelah terpapar virus Kasus Suspek, Probable, Konfirmasi dan Kontak EratBerdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 mendefinisikan empat istilah dalam kasus Covid-19, yaitu suspek, probable, konfirmasi, dan kontak Itu Kasus Suspek?Kasus suspek Covid-19 sebelumnya merujuk pada istilah pasien dalam pengawasan PDP. Pasien yang dicurigai terjangkit Covid-19 berdasarkan kriteria tertentu di bawah ini tergolong sebagai kasus A Dalam kriteria A, kasus suspek terjadi jika pasien memenuhi lebih dari satu kriteria klinis dan lebih dari satu kriteria epidemiologis berikut KlinisMengalami demam akut/riwayat demam dengan suhu 38 derajat Celsius ke atas dan batuk, atauMemiliki tiga atau lebih gejala/tanda akut di bawah iniDemam/riwayat demamBatukKelelahanSakit kepalaMyalgia nyeri ototNyeri tenggorokanCoryza/pilek/hidung tersumbatSesak napasAnoreksia/mual/muntahDiareKesadaran menurunKriteria Epidemiologis Dalam 14 hari terakhir sebelum timbul gejalaPernah tinggal atau bekerja di tempat dengan risiko penularan tinggi, atauPernah tinggal atau bepergian di negara/daerah di Indonesia yang melaporkan adanya penularan lokal, atauBekerja di fasilitas kesehatan baik sebagai petugas medis maupun non-medis serta petugas pelaksana penyelidikan dan pemantauan kasus serta kontakKriteria B Dalam kriteria B, seseorang menjadi kasus suspek jika mengalami infeksi saluran pernapasan akut ISPA C Dalam kriteria C, kasus suspek berlaku untuk orang yangTidak menunjukkan gejalaTidak memenuhi kriteria epidemiologisPemeriksaan antigen SARS-CoV-2 menunjukkan hasil positifApa Itu Kasus Probable?Terdapat empat kriteria untuk menentukan kasus probable Covid-19, yaituKriteria A Memenuhi kriteria klinis dalam kasus suspekPunya riwayat kontak erat dengan kasus probable atau terkonfirmasi atau berkaitan dengan kluster Covid-19Kriteria B Memenuhi kriteria kasus suspekHasil pemeriksaan radiologi mengarah ke Covid-19Kriteria C Kemampuan indra penciuman atau indra perasa menghilang tanpa penyebab jelasKriteria DOrang dewasa yang meninggal karena gagal napas akibat cairan yang memenuhi kantong oksigen paru-paru distres pernapasanPunya riwayat kontak erat dengan kasus probable atau terkonfirmasi atau terkait dengan kluster Covid-19Apa Itu Kasus Konfirmasi?Kasus konfirmasi terjadi jika seseorang memenuhi salah satu dari tiga kriteria berikut iniHasil pemeriksaan tes usap RT-PCR positifHasil pemeriksaan antigen SARS-CoV-2 positif dan memenuhi kriteria kasus probable atau kriteria A dan B kasus suspekTidak menunjukkan gejala dan hasil tes antigen SARS-CoV-2 positif serta punya riwayat kontak erat dengan kasus probable atau terkonfirmasiApa Itu Kontak Erat?Definisi kontak erat adalah memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau kasus konfirmasi Covid-19. Yang dimaksud kontak dalam hal ini adalahBertatap muka/berdekatan dalam jarak 1 meter dengan durasi 15 menit atau lebihBersentuhan langsung secara fisikMemberikan perawatan langsung tanpa alat pelindung diri yang sesuai dengan standarHasil penilaian risiko lokal oleh tim penyelidikan epidemiologi setempat mengindikasikan adanya kontakTatalaksana Pasien Belum Terkonfirmasi Covid-19Prosedur untuk mengonfirmasi pasien Covid-19 mencakup pemeriksaan dengan antigen SARS-CoV-2 dan RT-PCR. Pemeriksaan RT-PCR tetap menjadi standar diagnosis RT-PCR Sebagai sarana diagnosis, tes RT-PCR dilakukan cukup sekali jika hasilnya positif. Sedangkan jika hasil tes negatif, perlu pemeriksaan ulang pada hari RT-PCR hanya tiga kali bagi pasien rawat RT-PCR untuk tindak lanjut follow-up hanya bagi pasien yang menunjukkan gejala berat dan kritis. Tes dilakukan 10 hari sesudah tes yang menunjukkan hasil Antigen SARS-CoV-2 Swab AntigenBadan Kesehatan Dunia WHO memberikan rekomendasi pelaksanaan tes antigen SARS-CoV-2 bagi pasien yang belum terkonfirmasi Covid-19. Rekomendasi itu mencakupPenggunaan alat tes antigen dengan sensitivitas 80 persen dan spesifitas 97 persen dibanding tes hanya ketika tes RT-PCR tak tersedia atau memerlukan diagnosis segera menurut pertimbangan tes hanya petugas yang telah terlatih dan dilakukan dalam waktu 5-7 hari pertama setelah muncul merekomendasikan alat antigen SD BioSensor Inc dan Abbot. Adapun Kementerian Kesehatan telah menerbitkan izin edar untuk lebih dari 37 alat tes antigen, sepertiSD BioSensor IncAbbotIndecGenBodyDan lain-lainAlur Penanganan Pasien dengan Gejala Covid-19Alur penanganan pasien dengan gejala Covid-19 mengacu pada hasil pemeriksaan tiga kondisi berikut iniFrekuensi napas lebih dari 30 kali per menit atau sesuai kelompok usia pada anakSaturasi oksigen kurang dari 93 persen atau kurang dari 92 persen pada anak di udara ruangTerdapat tanda sepsis atau distres pernapasanBila ada satu atau lebih kondisi itu, gejala pasien tergolong berat atau kritis. Tindakan selanjutnya adalahPemberian vitamin, azitromisin/levofloksasin, antivirus, antikoagulan berdasarkan evaluasi dokter, obat sesuai dengan gejala, terapi cairan dan nutrisi, serta antibiotikTerapi oksigen jika memerlukan oksigenTata laksana syok bila ada tanda-tanda syokBila tak memerlukan terapi oksigen, pasien bisa ditangani dengan terapiTocilizumabIVIG masih dalam tahap uji klinisPlasma konvalesensStem cellSedangkan jika memerlukan terapi oksigen, pasien akan mendapat alat bantu pernapasan sesuai dengan ketentuan penanganan bila hasil pemeriksaan tidak mendapati satu pun dari tiga kondisi di atas, pasien masih perlu dicek apakah mengalami pneumonia atau tidak ada pneumonia, gejala pasien tergolong ringan. Pasien gejala ringan yang mampu menjalani isolasi mandiri membutuhkan vitamin, obat sesuai dengan gejala, dan antivirus bila tersedia. Sedangkan jika tidak mampu menjalani isolasi mandiri, pasien harus dirawat di rumah ada pneumonia, gejala pasien tergolong sedang ada pneumonia tapi tak memerlukan oksigen. Pasien gejala sedang perlu dirawat di rumah sakit dan diberi vitamin, azitromisin/levofloksasin, antivirus bila tersedia, obat sesuai dengan gejala, antikoagulan berdasarkan evaluasi dokter, serta terapi cairan dan nutrisi. Bila saat perawatan mengalami sesak napas dan kondisi pneumonia memburuk, pasien ini dialihkan ke alur penanganan gejala berat/ Pasien Terkonfirmasi Covid-19Bagi pasien yang telah terkonfirmasi Covid-19, terdapat prosedur penanganan terkait dengan pengobatan, terapi, dan perawatan sesuai dengan gejalanya. Pasien tanpa gejala dan gejala ringan bisa menjalani isolasi mandiri. Pasien gejala sedang perlu dirawat rumah sakit darurat. Sedangkan pasien gejala berat/kritis dirujuk ke rumah sakit Gejala Vitamin C dan vitamin D dengan rincianVitamin C– Vitamin C non-acidic tanpa asam 500 miligram sebanyak 3-4 kali per hari selama 14 hari– Tablet isap dosis 500 miligram sebanyak 2 kali per hari selama 30 hari– Multivitamin yang mengandung vitamin C sebanyak 1-2 tablet per hari selama 30 hariVitamin D– Suplemen dengan dosis IU per hari– Obat dengan dosis IU per hariBila pasien memiliki komplikasi penyakit penyerta atau komorbid, pengobatan untuk penyakit itu tetap pasien rutin meminum obat-obatan yang tergolong ACE-inhibitor dan ARB, misalnya penderita tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam serta dokter spesialis jantung dan pembuluh obat dengan sifat antioksidan dan obat penunjang isolasi mandiri dan menerapkan protokol Ringan Vitamin C dan D seperti pasien tanpa gejala dengan tambahan anjuran vitamin berkomposisi C, B, E, dan dosis 500 miligram sebanyak 1 kali per hari selama 5 untuk mengatasi gejala serta mengonsumsi obat penunjang berupa oseltamivir Tamiflu dosis 75 miligram sebanyak 2 kali per hari selama 5-7 hari atau Favipiravir dosis permulaan miligram 2 kali pada hari pertama dan 600 miligram 2 kali per hari pada hari kedua hingga pengobatan penyakit penyerta, menjalani isolasi mandiri, dan menerapkan protokol Sedang Vitamin C sesuai petunjuk pengencer darah sesuai dengan pertimbangan dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh pengobatan penyakit penyerta dan dosis 500 miligram oral sebanyak 1 kali per hari selama 5-7 hari atau levofloksasin dosis 750 sebanyak 1 kali per hari selama 5-7 hari bila dicurigai ada infeksi dosis permulaan miligram 2 kali pada hari pertama dan 600 miligram 2 kali per hari pada hari kedua hingga dosis 200 miligram tetes pada hari pertama dan miligram 1 kali per hari pada hari kedua hingga kelima atau hingga hari Berat atau KritisAzitromisin dosis 500 miligram oral sebanyak 1 kali per hari selama 5-7 hari atau levofloksasin dosis 750 sebanyak 1 kali per hari selama 5-7 hari bila dicurigai ada infeksi dosis permulaan miligram 2 kali per hari pada hari pertama dan 600 miligram 2 kali per hari pada hari kedua hingga C, D, dan B1 sesuai petunjuk pengencer darah menurut pertimbangan dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh anti-peradangan, alergi, dan autoimun deksametason dosis 6 miligram setiap 24 jam selama 10 pengobatan penyakit penyerta dan Selesai IsolasiPasien dinyatakan selesai isolasi setelah memenuhi beberapa kriteria berikut iniPasien tanpa gejala tes RT-PCR tidak diperlukan*. Isolasi selesai setelah 10 hari terhitung sejak keluarnya hasil tes yang gejala ringan-sedang tes RT-PCR tidak perlu*. Bagi pasien gejala sedang dengan komorbid atau kondisinya berisiko memburuk, bisa dilakukan tes RT-PCR. Isolasi selesai setelah 10 hari sejak munculnya gejala awal plus setidaknya 3 hari tanpa gejala demam dan gangguan gejala berat/kritis perlu menjalani tes RT-PCR. Isolasi selesai setelah hasil tes RT-PCR follow-up negatif plus setidaknya 3 hari tak menunjukkan gejala demam dan gangguan pernapasan. Jika tak bisa menjalani tes RT-PCR, isolasi selesai setelah dirawat 10 hari di rumah sakit sejak muncul gejala awal plus 3 hari bebas dari gejala demam dan gangguan pernapasan. Pasien ini dialihkan ke ruang rawat non-isolasi atau pulang.*WHO tetap merekomendasikan evaluasi dengan tes RT-PCR jika kapasitas laboratorium SembuhKriteria sembuh sama bagi pasien tanpa gejala, gejala ringan, sedang, berat atau kritis, yaituMemenuhi kriteria selesai isolasiMendapat surat selesai pemantauan dari fasilitas pelayanan kesehatan atau dokter penanggung jawab pelayananKriteria PemulanganPasien dibolehkan pulang setelah memenuhi kriteria selesai isolasi dan kriteria klinis, yakniDokter penanggung jawab membolehkan pasien pulang berdasarkan kajian klinis menyeluruh, meliputi radiologi dan pemeriksaan darahPasien tidak lagi membutuhkan perawatan atau tindakan terkait dengan Covid-19 maupun masalah kesehatan lainKhusus bagi pasien dengan gejala berat atau kritis, setelah pemulangan harus menjalani isolasi mandiri minimal 7 hari untuk pemulihan dan pemantauan gejala yang mungkin muncul Itu Reinfeksi Covid-19 SARS-CoV-2?Seseorang mungkin bisa kembali terinfeksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Terdapat sejumlah laporan reinfeksi dari SARS-CoV-2 dengan tipe berbeda. Tapi ada pula kemungkinan seseorang terinfeksi oleh tipe virus yang sama dan mengalami reaktivasi. Antibodi yang terbentuk setelah terinfeksi akan hilang dalam waktu 3-12 bulan. Reinfeksi atau infeksi kedua mungkin dapat menyebabkan sakit yang lebih berat dibanding infeksi pertama karenaKadar virus sangat tinggiVirus lebih ganasRespons imun meningkatApa Itu Positif Persisten?Positif persisten adalah kondisi ketika pasien telah membaik tapi hasil tes RT-PCR masih positif. Artinya, tes masih dapat mendeteksi komponen virus yang sudah tidak aktif di tubuh pasien. Virus yang tidak aktif tak dapat lagi menular. Pasien dengan hasil tes positif persisten tetap bisa dinyatakan sembuh menurut evaluasi dokter penanggung Fenomena Long Covid-19Umumnya, proses pemulihan pasien dari gejala Covid-19 berlangsung selama 2-6 pekan. Fenomena long Covid-19 terjadi ketika pasien masih mengalami gejala melebihi durasi waktu itu walau sudah dinyatakan sembuh. Bahkan gejala bisa bertahan atau muncul kembali hingga berminggu-minggu sampai berbulan-bulan setelah pulih. Fenomena long Covid-19 kebanyakan terjadi pada pasien dengan gejala ringan hingga yang bertahan lama itu antara lainKelelahanBatuk, tumpukan dahak, sesak napasSakit kepala, pegal-pegalDiare, mualNyeri perut dan dadaKebingunganHilangnya kemampuan indra perasa dan penciumanFaktor risiko fenomena long Covid-19 meliputi hipertensi, obesitas, dan kondisi mental. Sebanyak 35 persen orang dewasa yang sebelumnya terkonfirmasi positif Covid-19 mengaku kondisinya belum pulih kembali seperti sedia kala ketika diwawancarai via telepon dalam 2-3 pekan seusai pemeriksaan. Di kelompok usia 18-34 tahun dengan kondisi kesehatan baik, terdapat sekitar 20 persen yang mengalami gejala Tambahan untuk Pasien Covid-19Belum ada obat Covid-19. Namun terdapat sejumlah pilihan terapi tambahan menggunakan obat-obatan dan metode lain untuk mengurangi dampak Covid-19 hingga Il-6 Tocilizumab obat penekan imun untuk melawan interleukin 6 IL-6. IL-6 adalah sitokin yang berperan penting dalam respons IL-1 Anakinra obat biofarmasi untuk mengatasi peradangan akibat infeksi virus Intravenous Immunoglobulin obat untuk mengatasi kurangnya konvalesens transfusi darah dari penyintas Covid-19 yang telah mengandung antibodi terhadap stem cell pemberian sel punca mesenkimal lewat infus intravena untuk mengatasi gejala gangguan pernapasan obat yang memberikan perlindungan bagi pasien Covid-19 terutama yang mengalami hipertensi dan obesitas, khususnya pada stadium obat analgesik yang dapat menurunkan kebutuhan penggunaan oksigen dan mempersingkat perawatan. Bagaimana Cara Agar Saya Dapat Melakukan Pemeriksaan di Fasilitas Kesehatan dengan Aman?Jika anda merasa memiliki gejala dan atau riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable Covid-19 dan ingin menuju ke Fasilitas Kesehatan atau Rumah Sakit, maka Anda dapat memilih pemeriksaan di Fever Clinic, dan Rapid Test Antibodi IgG dan IgM, PCR Test Drive thru, atau tes antibodi serologi Primaya ClinicPanduan Pelayanan Fever Clinic adalah sebagai berikutPastikan Anda sudah melakukan appointment atau registrasi online untuk menghindari penumpukan pasien dan mempercepat waktu kunjungan di Fever Clinic Primaya Hospital. Anda dapat melakukan registrasi online di berniat untuk mengambil paket pemeriksaan, pastikan Anda sudah memahami informasi mengenai paket pemeriksaan tersebut. Anda dapat melihat paket pemeriksaan Fever Clinic di konfirmasi atau balasan dari petugas Primaya Hospital mengenai jadwal dan jam kunjungan atau pemeriksaan balasan dapat berupa e-mail, WhatsApp, atau telepon.Datang ke Fever Clinic Primaya Hospital tepat waktu setelah mendapatkan konfirmasi atau balasan dari petugas Primaya masker pada saat mengunjungi Fever Clinic Primaya saat datang, Anda akan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dengan thermal scan, wawancara singkat oleh petugas di pintu masuk, dan Anda akan diarahkan ke Fever menjaga jarak aman dengan orang lain selama berada di dalam gedung rumah Antibody virus Corona atau SARS CoV2 dapat dilakukan dengan beberapa caraPCR TestRapid Test AntibodiRapid Test AntigenTest Antibodi Serologi1. Apa Itu PCR Test ?Pemeriksaan PCR Test adalah salah satu pemeriksaan untuk menegakkan diagnosa Covid-19 dengan sampel swab bagian belakang hidung atau tenggorokan untuk mendeteksi adanya virus SARS-CoV2. Pemeriksaan ini memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi untuk mendiagnosis kondisi terpapar Covid-19, sebab sekali virus Corona menginfeksi tubuh maka virus akan terdeteksi melalui pemeriksaan tersebut. Paket Drive Thru PCR TestDrive Thru PCR Test adalah paket pemeriksaan praktis di dalam mobil pada wilayah luar gedung rumah sakit menggunakan metode pemeriksaan PCR Test. Proses ini dilakukan dengan pengambilan sampel swab bagian belakang hidung atau tenggorokan. Hasil tes akan dikirimkan melalui e-mail dan WhatsApp dalam waktu maksimum 2×24 ini lebih disarankan bagi seseorang dengan suspek. Suspek yaitu orang orang yang memiliki gejala demam dan batuk atau sesak nafas dan ada salah satu riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal atau ada riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable Anda juga dapat melakukan pemeriksaan mandiri jika merasa memiliki gejala demam, batuk atau sesak nafas meskipun tidak memiliki riwayat perjalanan atau riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable anda masuk kategori suspek dan memiliki gejala demam, batuk dan sesak nafas, maka Anda disarankan melakukan pemeriksaan di Fever ini adalah panduan yang harus dilakukan saat pemeriksaan PCR Test Drive ThruGunakan masker walaupun berada di dalam mobil dan tetap berada di mobil Anda selama pemeriksaan akan mendatangi Anda, melakukan wawancara singkat, dan melakukan pengambilan sampel swab belakang hidung atau tenggorokan di dalam pengambilan sampel swab, Anda langsung dapat kembali ke rumah sehingga dapat menghemat waktu akan memperoleh hasil tes maksimum 2×24 jam dari waktu pemeriksaan. Hasil pemeriksaan akan dikirimkan melalui nomor WhatsApp atau alamat e-mailApabila hasil pemeriksaan negatif, maka Anda akan disarankan untuk tetap berhati-hati dan menerapkan protokol stay at home, social distancing, dan hand hygiene. Silahkan melakukan telekonsultasi gratis perihal hasil pemeriksaan tersebut melalui aplikasi Link Sehat yang dapat Anda temukan di hasil pemeriksaan positif, maka Anda akan diinformasikan melalui telepon untuk mendapatkan saran pemeriksaan dan terapi Rapid Test Antibodi IgG dan IgMAnda dapat memilih layanan Rapid Test Drive Thru jikaTidak memiliki gejala dengan atau tanpa riwayat kontak dan menginginkan gejala-gejala demam dan/atau batuk flu like sypmtom derajat ringan dengan atau tanpa riwayat kontak dan menginginkan ini adalah panduan yang harus dilakukan saat pemeriksaan Rapid Test Drive ThruGunakan masker walaupun berada di dalam mobil dan tetap berada di mobil Anda selama pemeriksaan akan mendatangi Anda, melakukan wawancara singkat, dan melakukan pengambilan sampel darah di dalam pengambilan darah, Anda langsung dapat kembali ke rumah sehingga dapat menghemat waktu akan memperoleh hasil tes maksimum 1×24 jam dari waktu pemeriksaan. Hasil pemeriksaan akan dikirimkan melalui nomor WhatsApp atau alamat e-mailApabila hasil pemeriksaan negatif, maka Anda akan disarankan untuk melakukan tes ulang setelah 7 hari dari waktu pelaksanaan tes pertama. Silahkan melakukan telekonsultasi gratis perihal hasil pemeriksaan tersebut melalui aplikasi Link Sehat yang dapat Anda temukan di hasil pemeriksaan positif, maka Anda akan diinformasikan melalui telepon untuk mendapatkan saran pemeriksaan selanjutnya PCR Test atau Swab Test.3. Rapid Test Antigen Swab AntigenSwab antigen Covid-19 adalah tes usap untuk mendeteksi keberadaan antigen virus SARS-CoV-2 yang mengindikasikan terjadinya infeksi oleh virus tersebut pada tubuh seseorang. Tes mengambil sampel lewat usapan dari dalam hidung nasofaring atau tenggorok orofaring. WHO menganjurkan penggunaan alat tes antigen setidaknya dengan sensitivitas 80 persen dan spesifitas 97 persen. Tes swab antigen dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih di laboratorium khusus. Terdapat dua kemungkinan hasil tes swab antigen, yaitu positif dan positifDilakukan tes konfirmasi dengan pemeriksaan RT-PCRIsolasi sesuai dengan kondisiMenerapkan protokol kesehatanJika negatifHasil negatif tidak menghilangkan kemungkinan terinfeksi virus SARS-CoV-2Disarankan mengulang tes antigen atau menjalani tes konfirmasi dengan RT-PCR, terutama jika bergejala atau pernah berkontak erat dengan pasien terkonfirmasi Covid-19Hasil negatif mungkin terjadi ketika kuantitas antigen spesimen kurang dari batas deteksi alat. 4. Apa yang dimaksud pemeriksaan antibody serologi?Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang sudah mempunyai antibody kekebalan terhadap virus tertentu. Apabila seseorang terinfeksi virus SARS CoV2, maka tubuh orang tersebut akan membentuk antibody spesifik terhadap virus SARS cara kerjanya?Pada hari ke 5-7 setelah terinfeksi virus SARS CoV2 tubuh akan membentuk antibody IgM yang kemudian akan diikuti oleh timbulnya antibody IgG pada hari ke8-10. Ig M akan menghilang dan IgG akan bertahan lebih lama dalam tubuh dibandingkan dalam darah dapat diperiksa dari sample darah kapiler Rapid test atau darah vena Rapid Test / Antibody serologi.Hasil pemeriksaan tersebut akan keluar dalam 1 hingga 2 hari antibody serologi termasuk dalam rapid test ? Apa perbedaannya?Fungsi dari pemeriksaan Rapid Test dan Serology Test adalah sama yaitu untuk mendeteksi adanya Antibody terhadap virus SARS CoV2. Namun yang berbeda adalah jenis sample dan metode/alat pemeriksaan dari Rapid Test dan Serology Test. Rapid test menggunakan sample darah kapiler atau darah vena dan dikerjakan dengan metode immunochromatography, sedangkan Antibody serology menggunakan sample darah vena dan dikerjakan dengan metode immunochemiluminescent di alat khusus Rapid Test maupun Antibody Serology Test masing-masing memiliki kelebihan. Kelebihan dari pemeriksaan Rapid Test adalah hasil bisa dibaca dalam waktu lebih cepat < 1×24 jam, sedangkan kelebihan pemeriksaan antibody serology adalah lebih sensitive dan dapat mengeliminasi kesalahan pengerjaan dan pembacaan secara efektif antibody serologi dalam mendeteksi Covid-19?Hasil pemeriksaan serology sangat tergantung pada fase infeksi dari virus, dan respon dari tubuh dalam membentuk antobodi terhadap virus. Pada awal infeksi antibodi belum dapat terdeteksi yang dapat menyebakan hasil pemeriksaan non-reaktif. Pada pasien dengan immunitas yang rendah antobodi juga dapat tidak terdeteksi, terhadap hal tersebut maka konsultasi dan pemeriksaan fisik terhadap pasien dari seorang dokter sangat pemeriksaan serology antibodi memberikan tingkat akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan Rapid Test dikarenakan proses pemeriksaan sample dilakukan di dalam suatu alat/mesin khusus dan tidak banyak terpengaruh oleh lingkungan pasien dengan kriteria apa saja yang harus melakukan pemeriksaan antibody serologi?Pemeriksaan ini disarankan bagi seseorang dengan kategori suspek. Namun, Anda juga dapat melakukan pemeriksaan ini jika merasa memiliki gejala demam, batuk, atau sesak nafas meskipun tidak memiliki riwayat bepergian ke negara/wilayah di Indonesia yang melaporkan transmisi lokal atau ada riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable Covid-19Kapan seseorang harus melakukan pemeriksaan antibody serologi?Pemeriksaan antibody serologi dapat dilakukan pada hari ke 5-7 dari riwayat kontak atau pada hari keberapapun saat ada gejala. Pada hasil non reaktif maka dapat dilakukan pemeriksaan ulang setelah hari ke-7 dari pemeriksaan pertama. Bagaimana Cara Pencegahan COVID-19?Lakukan hal-hal berikut untuk melindungi diri Anda dari Covid-19Hindari bepergian jika tidak benar-benar perlu. Jika harus pergi, gunakan masker dan usahakan tidak menggunakan transportasi cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Bila tidak tersedia, gunakan hand sanitizer, terutama sebelum makan dan menyentuh area benda atau permukaan yang sering disentuh, termasuk telepon daya tahan tubuh dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti rutin berolahraga dianjurkan olahraga selama 30 menit per hari, dengan total 150 menit per minggu, minum air putih setidaknya 8 gelas per hari, perbanyak makan buah dan sayuran, serta istirahat yang jarak aman dengan anggota keluarga lainnya atau orang lain setidaknya 1-1,5 Meter Tanya Jawab Pendaftaran Layanan Covid-19Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi PIC masing-masing cabang Primaya Hospital di bawah iniPrimaya Hospital Bekasi Barat Agus 08128258156Primaya Hospital Bekasi Timur Icha 081398700053Primaya Hospital Bekasi Utara Neni 081292864217 / Adm. +62 877-7385-3636Primaya Hospital Evasari Jakarta Ninik 082123400066Primaya Hospital Tangerang Gina 08568660781Primaya Hospital Betang Pambelum Palangka Raya Setny 0811527701Primaya Hospital Makassar Fikran 081241981376Primaya Hospital Karawang Nungki 08111777811Primaya Hospital Bhaktiwara Wahyu 0821 7970 1619Primaya Hospital Pasar Kemis Ros 0895397062841Primaya Hospital Sukabumi Irfan 085659575147

cara cek nama pasien di rumah sakit